bojonegorotoday.com – Pasar Kota di Kabupaten Bojonegoro bakal ditutup, lantaran 86 pedagang di pasar tradisional tersebut saat di rapid test diketahui hasilnya ‘reaktif’. Namun, penutupan pasar ini berlaku semantara dan bakal dibuka kembali.
Sekretaris Daerah (Sekda), Nurul Azizah menjelaskan, bahwa penutupan pasar kota ini direncanakan selama 2 hari pada tanggal 9 hingga 10 Mei 2020 mendatang. Hal ini dilakukan dalam rangka bersama memutus mata rantai sebaran Covid-19.
“Rencananya pasar kota akan ditutup,” kata Sekda setelah rakor dengan Forkopimda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rencana penutupan pasar kota tersebut berdasarkan kesepakatan bersama yang ditandatangani diantaranya, Sekda, Kapolres, Dandim, Kajari, Kadishub, Kadinkes, Disdag serta pihak paguyupan pasar, tertanggal 7 Mei 2020 di Pendopo Malowopati setempat.
Sekda menegaskan, upaya penutupan pasar kota ini bersifat sementara. Pihak pemerintah tetap memikirkan perekonomian pedagang ditengah pandemi virus corona ini. Meski setelah 269 pedagang pasar (keliling/rengkek) di rapid test dan hasilnya 86 orang ‘reaktif’.
“Keselamatan manusia memamang yang utama, tapi disisi lain kami juga memikirkan perekonomian para pedagang supaya tidak mandek,” tegas Sekda.
Sementara, pada tanggal 7 hingga 8 Mei 2020 dilakukan sosialisasi hasil rapid test pedagang yang hasilnya reaktif. Selain itu, juga sosialisasi bahaya virus corona (Covid-19). Kemudian tanggal 9 dan 10 Mei bakal dilakukan penyemprotan total di dalam pasar.
“Kemudian, pada tanggal 11 Mei bakal dilakukan penataan ulang tempat jualan (tepi jalan) bagi para pedagang dengan memperhatikan protokol penanggulangan Covid-19,” ucapnya.
Jam operasional pasar di buka dari pukul 04.00 Wib hingga pukul 07.00 Wib dan pukul 06.00 Wib hingga pukul 14.00 Wib dengan pengawasan yang bakal lebih ketat dari petugas. Sebab jika pengawasan longgar, dikhawatirkan lepas kontrol pencegahan Covid-19.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro AKBP M Budi Hendrawan mengatakan, pihaknya enggan kucing-kucingan dengan para pedagang yang mayoritas pedagang keliling atau rengkek atau lainnya. Kapolres berharap ada kesadaran yang timbul dari hati pedagang.
Kesadaran, lanjut Kapolres, untuk bersama-sama berjuang melawan sebaran virus corona (Covid-19) ini. “Jika kami tidak memikirkan para pedagang, maka pasar sudah ditutup kemarin-kemarin. Kami sedang memikirkan nasib para pedagang,” pungkasnya. (mil/yud)