bojonegorotoday.com – Bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan strategi Kebijakan Daerah pada forum webinar ‘Kendali Penanganan Covid-19 Milik Pusat atau Daerah?’.
Acara yang terselenggara atas inisiasi Komnas HAM berkolaborasi dengan organisasi masyarakat sipil CISDI (Center For Indonesia’s Strategic Development Initiatives) turut dihadiri beberapa tokoh sebagai pembicara, diantaranya, Beka Ulung Hapsara (Komisioner HAM).
Diah Saminarsih (Senior Adviser On Gender And Youth WHO), Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng), Nihayatul Wafiroh (Wakil Ketua Komisi IX DPR RI), Anna Mu’awanah (Bupati Bojonegoro), Akmel Taher (Anggota Tim Pakar Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian, Robert Na Endi Jaweng ( Direktur Eksekutif Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah), dan Budi Setyarso (Pimred Koran Tempo) pada Rabu (20/05/2020).
Di forum virtual Pendopo Malowopati Bojonegoro, Bupati menyampaikan beberapa strategi kebijakan pemerintah pusat dan daerah untuk memutus mata rantai Covid-19 di Kabupaten Bojonegoro yaitu desentralisasi penanganan Covid-19 berbasis desa hingga RT.
Sosialisasi serta mempersiapkan Tim Gugus Tugas Covid 19 dari Tingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. Memperkuat azas kegotong-royongan dalam lapisan masyarakat Desa. Melakukan pemantauan bagi warga yang mudik dari daerah zona merah serta menyiapkan shelter di tiap Desa sebagai tempat isolasi.
“Memperketat jam malam untuk mengurai tingkat kerumunan baik di Kota maupun Desa dan Tracking dan melaksanakan rapid test kepada pedagang-pedagang pasar tradisional,” kata Bupati Bojonegoro.
Kemudian, social control di daerah zona merah. Upaya komunikasi dengan Pemprov Jatim untuk realisasikan tes swab sendiri di RSUD Bojonegoro. Lalu, peningkatan kesadaran masyarakat untuk tetap menjalankan protokol Covid 19 disetiap aktifitas.
Menjelang hari Raya Idul Fitri yang kurang beberapa hari lagi, Bupati menghimbau kepada seluruh warga Bojonegoro untuk dapat melaksanakan Shalat Ied di lingkungan keluarga masing-masing, dan sebaiknya tradisi silaturohim ke tetangga dilaksanakan secara virtual sesuai anjuran Pemerintah Pusat.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Budi Hendrawan menambahkan, untuk pembagian zakat fitrah yang biasanya antri dan terjadi kerumunan, sebaiknya dicentralkan di titik-titik tertentu dan dibagikan secara door to door langsung ke rumah penerima.
Menjelang malam takbiran, Kapolres menghimbau agar seluruh warga tidak melaksanakan takbir keliling, dapat dilaksanakan di rumah masing-masing. Pihaknya akan melakukan patroli di setiap wilahah di Bojonegoro.
“Nanti kita akan lakukan patroli di setiap wilayah,” pungkasnya. (adv)