bojonegorotoday.com – Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Bojonegoro melakukan pembahasan sistem penyaluran pupuk bersubsidi mendatang dalam rangka memberikan solusi keluhan pemberlakuan Kartu Petani Mandiri (KPM).
Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elisabeth mengatakan, bahwa pembelian pupuk bersubsidi bisa dimanfaatkan melalui program Kartu Tani. Sehingga sambil menunggu kesiapan Kartu Tani untuk mendapatkan bantuan.
“Sementara ini, para petani dapat melakukan pembelian pupuk secara manual,” kata Helmy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penyebab kelangkaan pupuk, lanjut Helmy, salah satu faktornya juga karena masa tanam yang bersamaan di hampir seluruh wilayah Kabupaten Bojonegoro. Jika Kartu Tani belum selesai sampai waktu yang ditargetkan, maka petani bisa membeli pupuk secara manual.
“Dengan syarat yang berlaku,” ujar Helmy.
Persyaratan yang harus dipenuhi adalah petani harus mempunyai rekomendasi dari Dinas Pertanian melalui KUPT di BPP Kecamatan agar dapat diproses dengan cepat. Kemudian, ketua kelompok tani dapat meminta pengajuan sesuai dengan kebutuhan anggotanya
“Minta pengajuan ke PPL setempat lalu diteruskan ke kios distribusi terkait,” kata Helmy.
Ia menambahkan, dari 193.614 orang yang mendaftar, baru 148.281 kartu yang tercetak dan kartu yang teraktivasi sudah 31.554 namun belum ada yang terinjek. Karena itu, Helmy menekankan kepada pihak ketiga (BNI) untuk segera memproses Kartu Tani.
“Agar segera dipakai oleh petani untuk membeli pupuk bersubsidi,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah meminta agar setiap sektor untuk fokus kepada tugas masing-masing. Kepada distributor fokus pada tugasnya, kemudian para agen juga harus fokus kepada kelompok tani.
Jika sudah diaktivasi, lanjut Bupati, segera digunakan untuk mendukung roda pemerintah untuk mengontrol pedagang subsidi yang tepat guna dan tepat sasaran. Pihaknya mengingatkan bahwa kondisi transisi seperti ini merupakan hal yang harus diwaspadai.
“Dan jika terdapat keraguan atau info yang belum jelas dianjurkan untuk segera datang ke Dinas Pertanian maupun ke PPL setempat,” kata Bupati. (mil/yud)