bojonegorotoday.com – Jembatan penghubung Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah diresmikan pada Minggu (03/01/2021). Peresmian jembatan itu dihadiri tiga Menteri. Tiga Menteri tersebut mengapresiasi adanya jembatan lintas provinsi ini.
Tiga Menteri itu, yakni Menteri Sekretari Negara (Mensesneg) Pratikno. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Peresmian jembatan ditandai dengan membunyikan sirine.
Jembatan lintas provinsi itu menghubungkan Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dengan Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mensesneg Pratikno menceritakan, saat masa kecil ia banyak menghabiskannwaktu di kampung halaman di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kebupaten Bojonegoro.
Mantan Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini menempuh pendidikan SD hingga SMA di Bojonegoro. Tapi, karena rumahnya dekat dengan Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, untuk belanja maupun berobat lebih banyak di daerah tersebut.
Pada waktu itu hingga sekarang, masyarakat tidak merasa ada batas wilayah untuk mendapatkan pelayanan. Adanya konektivitas yang diwujudkan melalui jembatan ini (Bojonegoro – Blora) ia sangat mengapresiasi dan mendukung penuh.
“Atas kipras pembangunan jembatan ini kami sangat mengapresiasi,” ucap Menteri asli prutra daerah Bojonegoro ini.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menyampaikan, proses pembangunan jembatan ini dimulai pada 1 Juli 2020 yang ditandai dengan groundbreaking di lokasi dan tuntas diselesaikan pada akhir tahun 2020 atau sekitar 6 bulan.
“Alhamdulillah akhirnya jembatan dengan nama Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB) ini bisa diresmikan,” ucap Bupati Anna.
Sementara itu, Menteri PUPR Mochamad Basuki Hadimuljono menambahkan, tahun 2021 ini pemerintah mempunyai program yang diprakarsai oleh Mensesneg. Yakni membangun jalan baru Napis-Watujago di Bojonegoro, sepanjang 14 kilometer dengan lebar 7 meter dan peningkatan jalan Ngambon-Pasar Dawe.
“Serta nantinya ada tembusan Karangjati dan Pasar Taji ke jalan Nasional. Sehingga tak ada lagi masyarakat terisolir dan meningkatkan ekonomi,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi inisiatif 2 kabupaten di 2 provinsi ini atas upaya konektivitas dan gotong royong membangun daerah berbasis kawasan.
“Bukan Bupati yang mendukung Presiden. Tapi Presiden lah yang mendukung program Bupati untuk terus membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Diketahui, selain tiga Menteri, juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Bupati Blora Djoko Nugroho. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sebenarnya juga di undang, namun berhalangan hadir karena Covid-19. (muh/mil)