BOJONEGORO – Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, cukup masif. Tidak hanya pembangunan infrastruktur ekonomi saja. Melainkan, pembangunan ramah difabel.
Hal ini terbukti adanya trotoar bagi penyandang disabilitas di beberapa wilayah Kota Bojonegoro. Diantaranya, di Jalan Panglima Sudirman, Jalan Diponegoro, Jalan Veteran dan beberapa titik lainnya.
Pembangunan trotoar atau pedestrian yang ramah bagi penyandang disabilitas di beberapa poros jalan di Kota Bojonegoro ini merupakan langkah awal menuju Smart Green City yang memenuhi hak penyandang disabilitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Perkumpulan Disabilitas Kabupaten Bojonegoro (PDKB) Moch Sanawi berharapn agar Kota Bojonegoro bisa menjadi kota yang ramah dengan penyandang disabilitas. Trotoar tersebut merupakan awal yang baik.
“Trotoar yang saat ini sudah jadi merupakan langkah awal yang baik dan awal yang cukup bagus. Mudah-mudahan ke depan Bojonegoro menjadi kota yang ramah disabilitas,” kata pria asal Kecamatan Balen ini.
Beberapa poros jalan Kota Bojonegoro sudah menerapkan guiding block atau bentuk penunjuk arah bagi pejalan kaki dengan disabilitas. Ada dua tipe tekstur timbul pada trotoar.
Pertama, line type atau garis-garis memiliki arti untuk jalan terus. Kedua, spot type atau titik-titik yang memiliki arti berhenti atau ada persimpangan jalan pada trotoar.
Sementara, warna kuning pada trotoar diperuntukkan bagi penyandang tunanetra low vision atau penglihatan rendah.
“Untuk kursi roda, kalau ada tanjakan jangan di buat tundak, tapi dibuat nelengseng,” imbuhnya.
Berdasarkan Hak Penyandang Disabilitas (Convention on the Right of Person with Disabilities) Tahun 2011 melalui UU Nomor 19 Tahun 2011. Penyandang disabilitas berhak mendapatkan kesejahteraan.
“Baik itu persamaan perilaku, kesempatan, dan akses umum,” tutupnya. (muh/mil)