BOJONEGORO – Untuk memastikan kualitas Bantuan Sosial Personil pemutus rantai penularan Covid-19, Wakil Bupati Bojonegoro, Drs H Budi Irawanto MPd, melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di Kecamatan Kanor dan Kapas Bojonegoro.
Inspeksi mendadak (Sidak) ini dilakukan untuk memastikan kualitas pemberian yang diterima layak dikonsumsi penerima bantuan. Sebab, dikhawatirkan terjadi perubahan kualitas dan rawan penyelewengan data penerima di tingkat desa.
Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto menyampaikan, bahwa sidak ini dalam rangka pengawasan bantuan sosial non tunai yang diberikan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro harus sesuai mekanisme dan tepat sasaran penerima di tingkat desa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pemberian bantuan ini, lanjut Wabup, total sebanyak 30.000 paket yang tersebar di tiap kecamatan dengan anggaran kurang lebih Rp 4,9 Miliar, sehingga perlu dipastikan agar pendistribusian tepat sasaran.
“Hasil sidak ditemukan ketidaksamaan isi. Ada yang isi parsel biskuit kaleng ada yang isi dengan jajanan merek lain,” ungkap Wabup.
Pria yang akrab disapa Mas Wawan ini meminta kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan masyarakat untuk melakukan pengawasan saat penerimaan barang dan pendistribusian ke tingkat desa.
Pihaknya khawatir dalam program Natura Bansos pemutus rantai penularan Covid-19 ini disalahgunakan sebagai ucapan pemberian bingkisan lebaran (THR). “Jangan sampai ini disalahgunakan,” pungkas Wakil Bupati Bojonegoro. (mil/yud)