BOJONEGORO – Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro (Dinperinaker) mengadakan operasi pasar minyak goreng bagi pelaku industri kecil menengah (IKM) perajin olahan makanan.
Operasi pasar ini diadakan di Pasar Wisata Jalan Kopral Kasan Kelurahan Banjarejo Kecamatan Bojonegoro, Sabtu (5/3/2022).
Kepala Dinperinaker Bojonegoro, Welly Fitrama mengungkapkan, bahwa operasi pasar kali ini ditujukan kepada IKM khususnya pengerajin olahan makanan yang berbahan minyak goreng. Dengan operasi pasar minyak goreng, diharapkan bisa lebih memaksimalkan produksinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Total terdapat 80 IKM yang tercatat mendapat minyak goreng lebih dari 5 liter. “Jumlah total terdapat 334 kardus minyak goreng, tiap kardusnya berisi 18 liter, total 6.012 liter bagi 80 IKM yang sudah memiliki NIB dan NPWP,” jelas Welly.
Pelaku IKM yang membeli harus memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), NPWP, dan juga membuat pernyataan integritas bahwasanya minyak yang dibeli tidak boleh dijual kembali.
“Harapan kedepannya, dengan adanya operasi pasar bagi IKM ini, pelaku IKM yang bahan dukungnya dari minyak goreng tidak membeli di operasi pasar minyak goreng 2 literan,” tambah Welly.
Ia juga berpesan kepada semua pelaku IKM yang memiliki bahan dukungnya minyak goreng agar menyampaikan kepada Dinperinaker tentang kebutuhan minyaknya. “Apabila mereka belum punya NIB kita bantu untuk diberikan fasilitas itu,” katanya.
Di samping itu, Forum IKM Jawa Timur (FIJ) Bojonegoro juga mendukung adanya operasi pasar minyak goreng bagi pelaku IKM. Ketua FIJ Bojonegoro, Silvia Meris Retnowati, mengatakan, bahwa dengan operasi pasar ini diharapkan pelaku IKM dapat berproduksi secara normal kembali.
Dirinya menambahkan, bahwa pengadaan operasi pasar untuk mendapatkan minyak juga mudah. “Adanya kerjasama yang bagus, forum kami bisa terfasilitasi dan produk-produk dari teman-teman sudah berproduksi kembali,” tuturnya.
Meris menjelaskan bahwa anggotanya sangat antusias sekali karena sebelumnya untuk mencari minyak goreng agak susah dan harganya pun tinggi. Ia juga berharap agar bisa terjadi kontinuitas untuk mendukung pelaku IKM.
“Saya harap, IKM yang belum tergabung dapat bergabung untuk mempermudah fasilitasi, karena banyak program-program bagi para pelaku IKM yang diluar sana mungkin informasinya masih kurang. Tetapi jika sudah menjadi anggota akan lebih mudah mendapat informasi ynag dibutuhkan,” imbuh Meris.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Pihak Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman dan Industri Kreatif (APMMIK) Bojonegoro. Mewakili Ketua APMMIK Kristin, Selvia Arta Sekretaris APMMIK mengungkapkan dengan adanya operasi pasar ini sangat membantu IKM agar bisa berkelanjutan dalam produksinya.
“Karena memang kebutuhan minyak sekarang susah, harapan selanjutnya selama masih seperti ini kita berharap bisa berkelanjutan untuk membantu teman-teman IKM,” pungkasnya. (din)