SURABAYA – Masalah kepelabuhan akan dibedah dalam seminar hybrid yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, Sabtu, 19 Maret 2022. Kegiatan ini akan digelar di Ballroom PWI Jatim, Jalan Taman Apsari 15-17, Surabaya, secara offline dan via Zoom.
“Seminar bertajuk Outlook Industri Kepelabuhanan 2022-2026′ ini merupakan rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022. Ada empat narasumber yang kesehariannya berkutat di bidang kepelabuhanan yang akan hadir,” ungkap Ketua Pelaksana Ardiansyah yang juga menjabat Ketua Seksi Wartawan Kepelabuhanan dan Kemaritiman PWI Jawa Timur ini.
Di sesi pembicara pertama menghadirkan CEO Regional Jatim Pelindo III Onny Djayus. Salah satu bahasan menarik adalah bagaimana peran Pelindo pasca merger, beberapa waktu lalu. Transformasi dan inovasi apa yang akan dibawa Pelindo ke depan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sedangkan pembicara kedua adalah Bambang Sukadi yang sehari-hari menjabat Ketua BPD Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jawa Timur. Pria gaek yang cukup lama malang melintang di dunia usaha ini akan membahas bahwa impor bukanlah aib. Namun, sangat membantu ekspor Indonesia.
Barang-barang yang diimpor adalah untuk kebutuhan material untuk ekspor. Impor juga memberikan kontribusi industri pada pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 87 persen. Yang tak kalah pentingnya, impor juga memberikan sumbangan pada pendapatan maupun pajak daerah.
Sementara, pembicara ketiga adalah Lukman Lajoni. Ia sehari-hari sebagai pelaku usaha pelayaran akan berbagi tentang seluk beluk bongkar muat di pelabuhan. Ia juga akan sharing tentang hambatan dan peluang yang bisa diraih pengusaha pelayaran.
Sedangkan pembicara terakhir adalah Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) Surabaya, Sutopo Kristanto. Dia akan memaparkan masalah pelabuhan ramah lingkungan atau green port (pelabuhan hijau) yang bakal menjadi tren pelabuhan di dunia mendatang.
Pelabuhan hijau memang merupakan hal baru bagi sebagian besar pelabuhan nasional maupun pelabuhan internasional di Indonesia. Pelabuhan hijau tak hanya disibukkan dengan aktivitas bongkar muat barang saja. Namun, juga terkait dengan pengurangan pencemaran lingkungan, wisata bahari, olahraga, ruang terbuka hijau, konservasi lingkungan, maupun pengurangan emisi karbon.
“Kami berharap masyarakat kepelabuhanan dan umum bisa mengikuti seminar ini. Apalagi, di seminar ini juga ada informasi dan perkembangan terbaru soal kepelabuhanan,” pungkas Ardiansyah. (*)