BOJONEGORO – Ratusan peserta mengikuti Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (PPH) di Aula SMA Negeri Model Terpadu Kabupaten Bojonegoro.
PW ISNU Jawa Timur terus mendukung percepatan pencapaian Jawa Timur sebagai pusat halal Indonesia.
Sebelumnya, Pelatihan Pendamping PPH dilakukan di Malang, Madiun, Lamongan dan Surabaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selama dua hari peserta dilatih untuk menjadi pendamping Usaha Mikro dan Kecil untuk mendapatkan sertifikasi halal melalui jalur self declare (pernyataan mandiri).
Ketua PW ISNU Jawa Timur, Mas’ud Said mengatakan, pelatihan ini untuk mengupgrade pengetahuan dan keterampilan para pendemping.
“Oleh karena itu para pendamping harus bersungguh-sungguh,” katanya.
Persoalan halal haram perlu penguasaan materi yang mumpuni dan pemahaman menyeluruh.
Sehingga masyarakat khususnya umat Islam benar-benar mendapatkan suguhan halal dari produk-produk yang disertifikasi.
Gubernur Jawa Timur serta Bupati Bojonegoro sudah sepemahaman terkait pengarus utmana isu-isu halal dalam kegiatan perekonomian masyarakat.
Tujuannya agar keinginan propinsi Jawa Timur menjadi halal center Indonesia didukung sepenuhnya ole masyarakat Bojonegoro.
Ia tiga tahun menjadi Ketua Dewan Riset Kabupaten Bojonegoro dan dia bukan orang asing di Bojonegoro.
Antara Bu Khofifah dan Bu Ana Muawanah sudah saling mendukung terkait isu ini. Nantinya, pencapaian pusat halal Jawa Timur bisa lebih cepat.
“Karena Presiden dan Wapres juga mendukung sepenuhnya,” imbuh alumni program doktoral Flinders University Australia ini. (din)