BOJONEGORO – Bimtek Digitalisasi Manajemen Marketing Usaha melalui Program Kartu Pedagang Produktif (KPP) kembali dilakukan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro di Pendopo Kecamatan Baureno, Kamis (22/03/2022). Ada sekitar 44 peserta dari pedagang penerima KPP di wilayah Baureno.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dalam arahannya secara daring menuturkan, pedagang harus sabar menunggu pembeli, pedagang harus telaten, harus dengan teliti menjelaskan produk kepada calon pembelinya. Bupati meminta semua peserta mengisi aplikasi google form, tujuannya untuk menumbuhkan kebiasaan dan minat terhadap dunia digitali.
“Sebelum berbicara tentang digital marketing, maka behaviour kita perlu ditata, kita membangun environment sosial, dan mindset kita bahwa kita harus lancar dan terbiasa dengan IT. Mudah-mudahan setiap ada pembinaan/bimtek, saya minta untuk dibuatkan google form,” tutur Bupati Anna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Bupati Anna menjelaskan, program pemerintah kabupaten telah banyak memberikan subsidi bunga. Tetapi kalau para pedagang tidak mengakses, tidak mengajukan, tidak mengambil program tersebut maka program ini kurang berguna, kurang ada manfaatnya, meski program ini sangat bagus.
“Harapan kami bapak ibu sekalian terus untuk mencoba mengambil program tersebut di BPR, dan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro agar memfasilitasi dengan KPP yang sudah diterima,” jelasnya.
“Peserta aktif pemegang KPP ini yang diutamakan menerima subsidi bunga. Mudah-mudahan dengan kebijakan ini bisa meringankan beban bunga, administrasi, dan juga bisa mendukung dan mendorong daya saing terhadap produk-produk baik skala mikro, kecil, dan menengah,” tambahnya.
Sementara,Camat Baureno, Joko Tri Cahyono menyampaikan, adanya program KPP adalah sebagai upaya pemberdayaan usaha mikro melalui pelatihan, pendampingan, bantuan fasilitasi permodalan dan perbaikan sarana prasarana perdagangan.
Tujuannya, menumbuhkan iklim usaha, pengembangan usaha, pembiayaan dan kemitraan. “Semoga dengan bimtek ini bapak ibu dapat menyerap ilmunya, dan paling penting dapat mengaplikasikannya. Semoga ilmu yang diberikan benar-benar membawa manfaat,” harapnya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Bojonegoro, Sukaemi, menyampaikan berbagai capaian program prioritas Pemkab Bojonegoro. Kebijakan pembangunan jalan, jembatan, penerangan jalan umum, irigasi dilakukan dalam rangka menunjang kelancaran hidup masyarakat.
Hal itu menunjukan bahwa Bupati Anna Mu’awanah sangat memperhatikan kebutuhan warganya sampai pelosok. Banyak jalan cor di Bojonegoro sudah nglenyer, banyaknya PJU, jembatan yang baik dimana hal itu mendorong berkembangnya perdagangan, dan peningkatan ekonomi masyarakat Bojonegoro.
Sukaemi menjelaskan, pinjaman modal dari BPR Bojonegoro bagi penerima KPP tahun 2021 untuk pelaku usaha ultra mikro yang semula Rp 2,5 juta, di tahun 2022 naik menjadi Rp 5 juta dengan bunga turun menjadi 1 %. Sedangkan bagi pelaku usaha mikro bisa mengajukan pinjaman modal sebesar Rp 25 juta dimana bunga tahun ini diturunkan menjadi 3 %.
Artinya, lanjut dia, Bupati Bojonegoro selalu berfikir untuk meringankan pelaku usaha. Kalau sudah menerima manfaat agar benar-benar digunakan usaha. Misal jangan menjadi uang muka pembelian sepeda motor atau lainnya. Karena itu, modal pertama jangan digunakan untuk kebutuhan prioritas.
Harus memahami digital marketing.
“Misal, jualan kue maka dipandang harus enak, bentuk menarik, warna menarik, kemasan menarik. Karena akan di foto dan ditampilkan online dengan keterangan produk yang mudah dan jelas dibaca,” pungkasnya. (din)