BOJONEGORO – Para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Bojonegoro terus meningkatkan peran dalam mendukung geliat perekonomian. Salah satunya usaha sambal kemasan ‘Sambel’e Mbak Chichi’ yang banyak digemari pecinta pedas.
Pemilik produk sambel’e mbak chichi, Sri Wulanrahayu mengatakan, bahwa usaha sambal kemasan yang ia rintis bermula dari usaha penginapan rumah atau kost yang sekaligus menyiapkan makananya. Dari situ muncul ide membuat satu olahan makanan yang dapat dijual dan bernilai ekonomis.
“Muncul ide sambal. Mengapa memilih produk sambal, karena bahannya mudah dicari. Di samping itu makanan bercita rasa pedas ini lagi hits mulai banyak digemari oleh kalangan anak muda,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sri Wulanrahayu mengatakan, dalam satu kali produksi, ia mampu membuat 50 botol sambal dengan menghabiskan 5 kilogram cabai tiap kali produksi. Sambal yang ia produksi pun ada beberapa varian rasa seperti sambel teri, sambel benggol, dan sambel tongkol.
Cara membuatnya pun sangat mudah seperti sambal pada umumnya. Namun yang membuat beda di antara produk sambal yang lain adalah sambal milik Sri Wulanrahayu tidak mengandung unsur air, karena hanya digoreng kemudian langsung dihaluskan. Sehingga Sambel’e Mbk Chichi bisa bertahan lama dan tidak cepat basi.
Tiap sekali produksi ia mampu memperoleh keuntungan Rp 1-2 juta. “Biasanya dalam satu bulan bisa produksi 2 kali,” ujarnya.
Sambal kemasan ini cocok untuk teman berbuka dan sahur. Ia bersyukur Ramadhan tahun ini sudah diperbolehkan digelar bazar. Karena event ini bisa dapat menumbuhkan semangat baru dan langkah awal untuk berusaha mempromosikan produk-produk UMKM.
Sri Wulanrahayu juga menuturkan produk sambal miliknya bisa didapat secara online, dan dapat dijumpai di toko IKM Mart yang terletak di Jl. Pemuda Bojonegoro. Ataupun bisa menghubungi nomor 082233031790 dan dapat dilihat di alamat Instagram dapurmamikubjn, serta dapat berkunjung di alamat Facebook Sri Wulanrahayu.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Bojonegoro, Nanang Dwi Cahyono menuturkan, sesuai tupoksi Kominfo dalam susunan organisasi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur yang merupakan sebuah wadah untuk memayungi dan mengembangkan produk kerajinan dan mengembangkan usaha.
Pihaknya juga berupaya meningkatkan kehidupan pelaku bisnis, yang sebagian merupakan kelompok usaha kecil dan menengah (UKM).
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kominfo berusaha membantu promosi dan publikasi produk pelaku IKM maupun UMKM. “Sejauh ini sudah kami lakukan melalui media online, media sosial bahkan publikasi melalui radio,” tuturnya.
Ia berharap semoga dengan adanya sinergitas antara pemkab dan para pelaku IKM maupun UMKM dapat membantu berkembangnya perekenomian, serta produk unggulan Bojonegoro semakin dikenal. (muh)