BOJONEGORO – Penerima Beasiswa Banyu Urip dari ExxonMobil Cepu Limited menorehkan karyanya berupa buku. Karya tulis bebas yang berjudul “Menciptakan Masa Depan” ini diluncurkan pada Jumat (11/11/2022) di sebuah hotel di Bojonegoro, Jawa Timur.
Peluncuran buku dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Bappeda, perwakilan EMCL, dan Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Bojonegoro dengan para pegiat literasi lainnya.
EMCL berharap dengan terbitnya buku ini bisa menjadi nilai lebih. Yaitu kesempatan bagi para mahasiswa penerima beasiswa untuk bisa berkarya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Karena terus terang pintar dan cerdas saja tidak cukup,” ucap Perwakilan EMCL, Beta Wicaksono dalam sambutannya.
Beta juga menyampaikan pentingnya menjalin konektivitas dengan pihak lain. Selain cerdas secara akademis, mahasiswa juga harus punya relasi yang baik dengan siapapun. Relasi ini menjadi modal untuk bisa menjalin konektivitas dengan pihak lain dan bersinergi.
“Itu menjadi salah satu hal yang penting untuk kita bersama untuk meraih masa depan,” imbuh Beta.
Sementara itu perwakilan Bappeda , Fajar Nur Rizki memberikan apresiasi kepada para mahasiswa.
“Semoga dari yang ditulis dan sudah dicetak dalam buku nanti juga bisa kami ambil masukan-masukan dari teman-teman mahasiswa terhadap bagaimana keinginan mahasiswa untuk Bojonegoro ke depan,” ujarnya.
Dengan terbitnya buku “Menciptakan Masa Depan” Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga berharap dapat meningkatkan IPM di bidang pemberdayaan dan pembangunan indeks literasi. Sehingga dapat meningkatkan motivasi masyarakat dalam gemar membaca. Dalam hal ini disampaikan langsung oleh Heri Widodo dalam sambutannya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan berharap akan banyak lahir generasi hebat pada 12-20 tahun mendatang yang bisa menjadikan Bojonegoro hebat. Selain itu mengucapkan terima kasih kepada EMCL telah memberikan Beasiswa Banyu Urip kepada para mahasiswa dan melalui Forum TBM Bojonegoro memfasilitasi mahasiswa untuk berkarya menghasilkan buku.
“Kami pemerintah mensupport memberikan dorongan dan memberikan stimulan. Tapi obyek dan subyeknya tetep adik-adik dan warga usia sekolah,” ucap Nur Sujito dalam sambutannya. (din)